Jarak antara kamu dan aku ada karena kita yang menciptakan,
bagaimana kita merawatnya untuk tetap hidup dan berarah. Seberapa kuat
masing-masing dari kita untuk berjuang, saling ataupun besar salah satunya.
Tidak peduli akan waktu yang selalu menjadi pembatas. Selalu memberi ruang
tanpa batasan dengan kepercayaan. Hingga nanti aku dan kamu dipertemukan untuk melanjutkan cerita baru tanpa sebuah jarak.
“… dan pada akhirnya dia memutuskan berlari bukan untuk menghampiri namun dia memilih pergi, tidak menyakiti melainkan memilih untuk memantaskan diri. Hingga akhirnya nanti dia akan kembali untuk memiliki. Ternyata semuanya hampir sempurna. Hanya saja kamu tidak sabar menanti, dan memilih berhenti untuk mencintai.”
Comments
Post a Comment