Skip to main content

Beranikan Diri Melangkah Kedepan Meninggalkan yang Melukai

Semakin bertambah usia biasanya semakin bertambah pelik kehidupan yang dijalani. Dilema menentukan masa depan ditentukan pada saat menjalani prosesnya. Sedikit yang menyadari bahwa proses sangat mempengaruhi sebuah hasil. Dalam proses tidak semuanya dapat dilalui dengan mulus, hambatan pasti banyak dari segala faktor. Terkadang terlalu banyak mendengarkan omongan orang membuat diri kita enggan melanjutkan proses yang sudah di rencanakan. Bahkan hingga prestasi yang sudah kita ciptakan bisa saja tidak membuat kita bangga dengan banyaknya kontroversi. Beratnya menjalani proses memerlukan dukungan dari segala pihak selain keluarga salah satunya orang lain yang kita anggap istimewa, bagaimana kalau seandainya ditinggalkan pada masa berat menghadapi proses tersebut? Ya, tentu saja kehilangan support system itu sangat menyulitkan. Jadi bagaimana caranya untuk tetap bisa menjalani proses dengan hasil yang sesuai dengan rencana?

1. Berikan penolakkan dalam diri
Kita tidak bisa memaksakan semua orang untuk menyukai kita. Terkadang hal yang baik bagi sebagian orang tidak terlihat baik bagi mereka yang tidak menyukai kita. Lebih-lebih apabila kita menjadi pusat perhatian banyak orang, bagi mereka yang memiliki karakter yang berbeda dan tidak menyukai kita bahkan membenci sebenarnya mereka tidak akan melihat hal positive dari apa yang kita miliki. Harus diakui bahwa yang membenci tidak selamanya memprovokasi, terkadang mereka akan menyebar perkataan-perkataan buruk kepada oranglain mengenai diri kita,
Ingatlah untuk introspeksi diri, bukan berarti ikut menyalahkan diri sendiri tapi evaluasi. Apabila setelah itu ternyata tidak ada perilaku dan perkataan yang kita perbuatan untuk menyakiti mereka, bisa dipastikan bahwa ada unsur iri hati dalam diri mereka. 
Gunakan hak kita untuk mengabaikannya, tingkatkan kepercayaan diri, dan lakukan penolakkan dalam hati bahwa kita tidak seperti yang mereka katakan, jadi tidak perlu melakukan pembelaan apapun dan tidak menjelaskan apapun kepada mereka yang mendengar keburukkan kita.

2. Belajar cerdas dalam bertindak
Tidak perlu menggunakan emosi dalam menghadapi mereka yang berusaha membuat banyak orang untuk ikut membenci kita. Hadapi dengan bijak, kalau perlu temui dan ajak bicara apa yang sebenarnya merugikan dia dan selesaikan bila memang ada masalah. Biasanya mereka ketika diajak ketemu langsung akan mencari kambing hitam dalam persoalan tersebut, dan seolah menjadi orang yang teramat peduli bagi kita. Bila benar begitu, HINDARI! karena itu adalah penyakit hati yang harus di antisipasi. Selanjutnya tidak perlu merespon untuk hal apa yang mereka perbuat, selagi tidak merugikan kita tidak perlu di dengar bahkan dilihat. Percayalah suatu hari nanti mereka akan mencari kita untuk beberapa alasan, dan bahkan meminta pertolongan, Mengapa? Karena hakikatnya kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Tidak perlu balas dendam, cukup dengan menolongnya sudah membuktikan bahwa dia telah merugi selama ini.

3. Cepatlah move on dari yang meninggalkanmu
Dulu, pasti banyak menjalani hari-hari bersama dengan kegiatan yang dilakukan bersamaan. Itu yang membuat sulit meninggalkan semuanya untuk menjadi kenangan. Dapat dipastikan rasa kecewa, marah dan sakit hati yang menjadi alasan untuk menangis dan mengasihani sendiri, hingga lupa akan proses yang sedang dijalani.
Silahkan bersedih, tapi berikan sedikit ruang saja, karena hidupmu terus berjalan. Setiap insan memiliki hak untuk mencintai, sehingga dia pun punya hak untuk pergi dengan orang yang dia cintai.
Ingatlah bahwa jauh sebelum mengenalnya, kita mampu baik baik saja, jadi belajar pelan-pelan untuk kembali seperti sejak kala. Jika masih terasa sulit, mulai menyingkirkan semua hal yang mengingatkan tentang dia. Orang yang sedang terluka hatinya membutuhkan orang yang mampu menyediakan kupingnya untuk mendengarkan segala keluh kesah, jadi carilah orang yang dapat di percaya untuk mendengarkan semua kesedihan. 
Bangun motivasi diri, bahwa tanpanya kita mampu bahkan bisa hingga jauh meninggalkan jejaknya. Tunjukkan bahwa ada atau tanpa dia proses tetap berjalan bahkan mampu lebih cepat, karena hanya diri kita sendiri yang di urus tidak lagi di bebankan oleh urusannya. Waktu yang kita miliki lebih banyak. Kesempatan yang datang lebih luas. Jadi tidak alasan untuk menunda proses. 
Lihatlah waktu yang berbicara, jika kita mampu melakukannya, kita akan merasa jauh lebih baik dan akan secara otomatis menutup semua luka bahkan dengan mudah memaafkan masa lalu. Dia? sesekali pasti akan mengusikmu, entah meminta bantuan, meminta maaf, atau bahkan merasa kembali menjadi teman. Apapun itu JANGAN HIRAUKAN! Boleh membantu (kembali kepada hakikat makhluk sosial) tapi biarkan dia berjuang dan berkembang sendiri, karena kita dengan ditinggalkan olehnya mampu jauh lebih baik, siapa tau dapat menjadi kebalikkannya buat dia.

4. Ukir prestasi dengan gigih untuk menuju kesuksesan
Sukses tidak selalu dinilai dengan seberapa banyak uang yang mampu kita kumpulkan. Prestasi pun tidak selalu harus menjadi juara atau yang pertama. 
Buat list target yang ingin kita capai dalam hidup, mulailah dengan goals setiap tahunnya. Lalui prosesnya satu persatu, capai targetnya perlahan dengan proses yang kamu jalani seberat apapun. Jangan mudah kecewa apabila hasilnya tidak sesuai dengan jerih payah yang dilakukan karena Allah SWT lah yang sudah mengatur semuanya dan tahu apa yang terbaik untuk kita.
Tekun dan konsisten menjadi kunci utama sebuah keberhasilan menuju kesuksesan. 
-
Pada NYATANYA mereka yang meninggalkan dengan menyisakan luka, sudah jauh kita tinggalkan dengan melangkah maju kedepan, tidak perlu lagi berurusan dengan luka. Karena obat yang ampuh adalah berani memutuskan untuk pergi menjadi yang pribadi yang lebih baik dan meningkatkan kualitas diri. Buktinya aku mampu melewatinya, sekarang giliranmu!!!
-Liwanti Subagio,24 tahun-

Comments

Popular posts from this blog

Hampir saja sempurna

“… dan pada akhirnya dia memutuskan berlari bukan untuk menghampiri namun dia memilih pergi, tidak menyakiti melainkan memilih untuk memantaskan diri. Hingga akhirnya nanti dia akan kembali untuk memiliki. Ternyata semuanya hampir sempurna. Hanya saja kamu tidak sabar menanti, dan memilih berhenti untuk mencintai.”

kaulah arti cinta

Dalam kedinginan jiwaku Kau hadir mendekap erat dengan pelukan Dalam kesendirianku Kau isi dengan kemesraan Dalam kegalauan jiwaku tulusmu menghiburku Dalam kesepian malamku Kau hadir mengisi mimpiku Saat aku terjatuh Kau sedia menopangku Saat ku rapuh Kau mampu menuntunku Dan disaat aku terpuruk Kau hadir dengan penuh keyakinan memberikan semangat Tiada kata yang terindah untuk mu Karna kaulah arti dari sebuah cinta