Skip to main content

Tak Perlu Khawatirkan Setelah Senja

Hai, aku ingin memberi tahumu bahwa 
senja diluar sana sedang indah.
Tak inginkah kau melihatnya?
Apa begitu caramu memendam semuanya?
Berdiam diri meski ada yang menarik.
Membiarkan keindahan yang Tuhan ciptakan. 
Tahukah kamu burung burung dilangit saja ikut merayakannya, hingga di tengah taman terlihat mereka yang berjejer, berayun beriringan dan menikmatinya.
Tidakkah ingin kamu keluar sebentar saja?
Dari relung jiwamu yang sempit ?
Dari kesendirian yang membelenggumu ?
Keluarlah, lihatlah kesana.
Sudahlah, tak usah mengkhawatirkan gelap yang akan tiba,
malam pasti datang.
Begitupun dengan pagi, percayalah akan datang juga mentari pada akhirnya.
Mari kita nikmati senja. 
Biarkan nanti akan menjadi nanti, dan sekarang menjadi saat yang harus kita nikmati setiap fase nya. 

Comments

Popular posts from this blog

Hampir saja sempurna

“… dan pada akhirnya dia memutuskan berlari bukan untuk menghampiri namun dia memilih pergi, tidak menyakiti melainkan memilih untuk memantaskan diri. Hingga akhirnya nanti dia akan kembali untuk memiliki. Ternyata semuanya hampir sempurna. Hanya saja kamu tidak sabar menanti, dan memilih berhenti untuk mencintai.”

kaulah arti cinta

Dalam kedinginan jiwaku Kau hadir mendekap erat dengan pelukan Dalam kesendirianku Kau isi dengan kemesraan Dalam kegalauan jiwaku tulusmu menghiburku Dalam kesepian malamku Kau hadir mengisi mimpiku Saat aku terjatuh Kau sedia menopangku Saat ku rapuh Kau mampu menuntunku Dan disaat aku terpuruk Kau hadir dengan penuh keyakinan memberikan semangat Tiada kata yang terindah untuk mu Karna kaulah arti dari sebuah cinta

Beranikan Diri Melangkah Kedepan Meninggalkan yang Melukai

Semakin bertambah usia biasanya semakin bertambah pelik kehidupan yang dijalani. Dilema menentukan masa depan ditentukan pada saat menjalani prosesnya. Sedikit yang menyadari bahwa proses sangat mempengaruhi sebuah hasil. Dalam proses tidak semuanya dapat dilalui dengan mulus, hambatan pasti banyak dari segala faktor. Terkadang terlalu banyak mendengarkan omongan orang membuat diri kita enggan melanjutkan proses yang sudah di rencanakan. Bahkan hingga prestasi yang sudah kita ciptakan bisa saja tidak membuat kita bangga dengan banyaknya kontroversi. Beratnya menjalani proses memerlukan dukungan dari segala pihak selain keluarga salah satunya orang lain yang kita anggap istimewa, bagaimana kalau seandainya ditinggalkan pada masa berat menghadapi proses tersebut? Ya, tentu saja kehilangan support system itu sangat menyulitkan. Jadi bagaimana caranya untuk tetap bisa menjalani proses dengan hasil yang sesuai dengan rencana? 1. Berikan penolakkan dalam diri Kita tidak bisa mema...