Perkenalkan partner aku di kantor
namanya Shely, dia sekretaris salah satu Direktur juga di company tempat aku
bekerja. Kita sering banget ngalamin
yang namanya konflik saat ngejalanin pekerjaan bersama di sengaja atau tidak
disengaja. Shely bisa dibilang senior karena udah masuk cukup lama sebelum aku
bergabung di company ini. Tapi pada endingnya kita bisa aja gitu rebut lalu
damai semacam tidak masalah sebelumnya.
Kita ingin berbagi ke pembaca semua terkait
konflik yang biasanya ada antara rekan kerja.
Kalau menurut Shely permasalahan
utama dari konflik itu dari segi KOMUNIKASI karena di setap komunikasi pasti
menghasilakn informasi sebagai petunjuk kita untuk bekerja, kalau pemberi
maupun penerima komunikasi tersebut tidak sinkron pasti akan timbul
kesalahpahaman. Aku sama Shely sih ini sering banget terjadi kalau lagi set
meeting atasan-atasan kita, lupa invite lah, atau bisa jadi lupa ngomong karena
kebetulan gue sama shely punya gaya kerja yang speednya lumayan tinggi sampe
kadang lupa nggak ngomong dan akhirnya ribut.
Next, beberapa yang kita simpulin bisa
mengakibatkan konflik kalian dengan rekan kerja kalian selain komunikasi, yaitu
:
Pertama, Jobdes Tidak Jelas.
Mungkinkah terjadi? Jelas bisa terjadi
dibeberapa company yang mungkin masih belum baik dalam memiliki uraian tugas yang
jelas, atau company yang masih memberikan double job atau lebih kepada
karyawannya secara tidak langsung sengaja atau tidak sengaja, hal itu bukannya
mempercepat hasil dari suatu pekerjaan namun dapat memberikan dampak buruk
kepada hasil yang diharapkan, waktu jelas akan terbuang, akan timbul asumsi “siapa
kerjaan siapa” bisa jadi saling tunggu-tungguan, dan bahkan dalam satu waktu
ada beberapa hasil pekerjaan yang sama. Itu yang menurut kita bisa berdampak
menjadi konflik, individu akan merasa pekerjaannya sia-sia saat tidak terpakai,
atau seorang individu akan merasakan lahan pekerjaanya diambil oleh orang lain.
Kedua, Sikut sikutan.
Hal ini biasanya sering terjadi dalam
sebuah company yang tidak memiliki system reward dan punishment yang adil. Akan
timbul rasa kecemburuan diantara individu, akan timbul usaha – usaha untuk
mendapatkan reward dengan cara yang kurang baik, saling menjatuhkan, dan
berlomba mencari perhatian. Pada ujungnya hubungan pertemanan akan sering tidak
akur hanya karena ingin cepat mendapat promosi atau bertahan tidak mau salah
yang ujungnya menyalahkan pekerjaan oranglain.
Ketiga, Unsur Politik
Office Politic itu pasti ada disetiap
company yang berdiri kecil maupaun besar karena everything yang berhubungan
dengan sebuah kepentingan itu bisa disebut sebagai politik. Akan timbul asas “suka
/ tidak suka” dari pimpinan kepada bawahannya sehingga hasil pekerjaan yang
dikerjakan oleh individu tersebut tidak akan dilihat secara maksimal hasilnya
bahkan dapat memberikan dampak dengan rekan kerja si bawahannya, rekan kerja
tersebut bisa saja mendapat limpahan pekerjaan tambahan dan timbul menyalahkan
si individu tersebut.
Keempat, Perbedaan Prinsip
Ketika para karyawan memiliki perbedaan prinsip yang berujung
perbedaan pendapat dan lebih lagi tidak ada rasa solidaritas maupun toleransi maka
akan muncul konflik yang menyinggung prinsip individu tersebut. Latar belakang
dari setiap individu yang berbeda adalah factor perbedaan prinsip atau
pendapat. Kembali lagi bagaimana komunikasi dalam sebuah company tersebut bisa
terjalin dengan baik untuk meminimalisisr hal-hal seperti itu.
*Ini gue sama Shely sering terjadi, aku tipe anak yang cuek dan
Shely tipe anak yang punya tingkat ke khawatiran tinggi sehingga kalau ribut
masalah pendapat atau prinsip siapa yang akhirnya capek untuk ribut dialah yang
ujungnya akan mengalah dan menerima pendapat
Kelima, Sistem Organisasi
yang Tidak Efektif
Setiap
company tentunya memiliki sistem organisasi yang mengatur alur instruksi
pekerjaan. Jika sistem organisasi tersebut tidak efektif, dapat dipastikan hal tersebut
menjadi pemicu konflik, misalnya : Alur koordinasi terhambat atau tidak jelas, Sumber
daya tidak selaras dengan strategi perusahaan dan Jenjang karier tidak jelas.
Keenam, Kurangnya Rasa Persaudaraan
Walaupun bekerja di bawah satu atap yang sama, seseorang bisa saja
tidak benar-benar mempunyai teman yang benar-benar tulus. Kurangnya rasa persaudaraan
dapat memicu konflik seperti permusuhan antar rekan kerja. Tidak adanya kepedulian satu sama lain sehingga kepentingan
pribadi diatas kepentingan bersama. Kepercayaan tidak dapat terbentuk satu sama
lain.
*Ini yang aku sama Shely liat dalam sebuah company yang rasa
persaudarannya belum mencair pada ujungnya akan mengkotak-kotakan pekerjaan.
aku dan Shely rasa cukup beberapa penyebab konflik antara
rekan kerja, berikutnya kita mau berbagi bagaimana cara kita meminimalisir
konflik atau bahkan mengakhiri konflik diantara kita, sebagai berikut :
1.
Say : “ Thanks”, “Sorry”, “Please”
Ini 3 kata jimat yang selalu kita
terapkan dalam berkomunikasi dalam keseharian bekerja, jadi se berat apapun
masalahnya ada keinginan untuk meminta maaf atau menyadari kesalahannya, sama
seperti halnya jika kita ingin meminta tolong, tutur kata yang baik bisa
mencairkan emosi jiwa yang dirasain setiap individu dan pada akhirnya akan di
bantuin juga. Apapun yang terjadi kita biasa banget bilang “thanks” mau itu
pada nyatanya dibantuin apa nggak, di dengerin apa nggak, di lakuin apa nggak
setidaknya dia memberikan sedikir waktunya untuk membiarkan kita berbicara. Dan
jangan lupa senyum. Biasanya konflik pun bisa mereda atau bahkan tidak jadi
terjadi. Intinya mengapresiasi kerjaan oranglain.
2.
Jam Makan Siang
Biasakan jam makan siang digunakan
buat berkumpul bersama rekan kerja dan bertukar cerita diluar topik pekerjaan
itu lebih baik. Aku sama Shely udah saling ketergantungan makan siang bersama
jadi walaupun lagi BT banget kita akan mengalah satu sama lain buat nanya “
makan apa?/ makan dimana” ujungnya lupa ama masalah, Tapi inget hal ini bisa
terjadi kalau kita bisa gak baperan dan professional dimana pada dasarnya dalam
lingkungan bekerja KITA WAJIB INGET bahwa pada waktunya kita akan saling
membutuhkan satu sama lain dalam pekerjaan.
3.
Ribut Sekali Selesai
Biasanya aku sama Shely kalau
ribut ya ribut sekalian, tapi langsung selesai. Dalam percekcokan tersebut kita
biasa mengungkapkan apa yang menjadi permasalahan, seharusnya bagaimana dan
ujungnya saling mengakui kesalahan, beres deh. Tapi aku yakin gak semua orang
punya sifat yang sama kaya aku dan Shely.
4.
KOMUNIKASI
Shely sangat menekankan komunikasi
dalam suatu pekerjaan sangat penting, harus baik dalam menyampaikan informasi
dan sebagai penerima harus bisa menjadi pendengar maupun penerima informasi
dengan baik, apabila komunikasi tersebut tidak menghasilkan informasi yang
jelas, bisa dicari jalan keluarnya bersama.
5.
Piknik
Jangan terbelenggu sama kerjaan,
social life juga penting mempengaruhi mood kita sehari-hari jadi jangan kurang
piknik.
Begitulah sekian diskusi antara aku dan Shely yang akhirnya menjadi sebuah tulisan, sebelum Shely meninggalkan aku sebagai partner kerja.
(diluar konten tulisan ada pesan untuk satu sama lain sebelum berpisah) :
Pesen buat shely di tempat barunya :
- Semoga mempunyai partner kerja baru yang bisa bekerja sama dan mengikuti speed lu punya. Semangat di company barunya!
Pesen buat Liwa dari Shely :
- Semoga Liwa panjang sabar karena gak semua orang tingkat kedewasaannya sama kaya lo atau lebih tinggi dari lo, tetap rendah hati karena diatas langit masih ada langit, kurang kurangin menyebar benih untuk orang orang yang belum tentu peduli sama perasaan lo, lebih melueskan diri menikmati hidup itu penting karena kadang liwa itu robot banget, semangat!
Terimakasih Reader yang sudah menyempatkan waktunya untuk membaca.
Comments
Post a Comment