Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Jika Nanti Tiba

Aku selalu bermimpi menggunakan pakain terbaik di harinya nanti. Memliki pipi yang merona untuk kamu pandangi. Aku ingin menjadi pusat perhatianmu, hingga tak berkedip. Sepatu tinggi akan kupakai agar semampai. Jangan khawatir akan ku genggam bunga cantik untuk mengiasi tanganku sebelum kau menyambutnya. Tenanglah aku tak akan meminta kamu lebih, Tak perlu menggunakan jas termahal pilihanmu Tak perlu dasi dengan warna yang mencolok Tak perlu membawa sebongkah berlian Tak perlu takut untuk aku ragu padamu. Jika akhirnya nanti aku membiarkanmu membawaku ke tempat yang paling diimpikan setiap pasangan Itu berarti kepercayaanku sepenuhnya milikmu, Tapi tolong jangan dibuat menjadi kesempatan. cukup dengan kamu bersungguh sungguh mmenempatkanku di hatimu untuk memenuhinya. Aku mau melalui semuanya denganmu.

Berdamai dengan Setiap Pilihan

Memilih itu bukan hal yang mudah bagi sebagian orang. Adapun membuat mereka jengkel untuk mendengarkan setiap pilihan - pilihan yang dibuatnya. Alam itu baik, Kamu saja terlalu terus menerus menyalahkannya. Dimana setiap sudutnya sebuah pilihan. Memilih diantara, tidak lebih sulit daripada tidak ada pilihan apapun. Bagi sebagian mereka akan menyukai tanpa adanya pilihan. Tapi kamu tidak dapat berdalih, dalam setiap jalan kehidupan selalu ada pilihan makan apa hari ini ? pergi dengan siapa besok ? film apa yang harus ditonton? baju mana yang sebaiknya dipakai? Ayolah... Berdamai saja dengan mereka pilihan-pilihan dalam pikiranmu. Itu mudah dan menyenangkan, Pecayalah beruntungnya mereka yang begitu banyak akan pilihan. Tanpa pilihan kamu tidak akan belajar mempertimbangkan sesuatu. Tanpa pilihan kamu tidak akan belajar menentukan siapa yang harus terpilih. dan Tanpa pilihan memang hidupmu tidak akan sengsara Tapi percayalah hidupmu tidak akan pernah berwarna.

Kita

Berjuang ? Siapa seharusnya? aku atau kamu ? Bukan kah kita yang seharusnya melawannya "bersama" menjadikannya "satu" pada setiap akhirnya. Titik memang berarti sudah berakhir. Tapi akhir itu "kita" yang harus menentukan. Keputusan itu dibuat dan rencanakan bukan sekedar memilih diantara hati yang bimbang. Bila memang akhirnya tidak mau berjuang,  buat apa "bersatu" Kita bukan aku saja , bukan juga kamu saja. Kita berarti dua.  Dua insan yang ditakdirkan untuk mampu menyatukan logika dan persaan menjadi keputusan - keputusan yang bijaksana.

Tak Perlu Khawatirkan Setelah Senja

Hai, aku ingin memberi tahumu bahwa  senja diluar sana sedang indah. Tak inginkah kau melihatnya? Apa begitu caramu memendam semuanya? Berdiam diri meski ada yang menarik. Membiarkan keindahan yang Tuhan ciptakan.  Tahukah kamu burung burung dilangit saja ikut merayakannya, hingga di tengah taman terlihat mereka yang berjejer, berayun beriringan dan menikmatinya. Tidakkah ingin kamu keluar sebentar saja? Dari relung jiwamu yang sempit ? Dari kesendirian yang membelenggumu ? Keluarlah, lihatlah kesana. Sudahlah, tak usah mengkhawatirkan gelap yang akan tiba, malam pasti datang. Begitupun dengan pagi, percayalah akan datang juga mentari pada akhirnya. Mari kita nikmati senja.  Biarkan nanti akan menjadi nanti, dan sekarang menjadi saat yang harus kita nikmati setiap fase nya. 

Teruslah Bersyukur

Sepenggal kisah akan menciptakan sebongkah kenangan. Setiap waktu akan menciptakan ruang rindu. Jangan salahkan siapa yang hadir lalu siapa yang pergi. Jangan menyesali cerita yang tidak berakhir bahagia. Karena kehidupan terus berjalan maju. Kita tidak akan pernah tahu apa yang ada didepan sana. Tidak usah mnuntut siapapun untuk membahagiakanmu. Cukup dirimu sendirilah yang menentukan memilih bahagia atau menangisi ceritamu. Berpikirlah bahwa setiap harinya ada suka cita yang tidak kamu sadari, karena terlalu sibuk mencarinya bukan mensyukurinya.

Sepatu

Sepatu diciptakan sepasang untuk melangkah bersamaan. Diciptakan bertali untuk mengikat agar tidak lepas lalu tertinggal. Selayaknya sepasang kekasih. Ikatlah dengan janji suci agar tidak lepas jika diajak untuk saling menjaga kebersamaan.

Kotak Masa Lalumu

Terakhir, kamu sempat bilang bahwa aku ada di dalam kotak masa lalumu yang sudah kau simpan dan ditutup rapat dengan baik. ** Hai kamu apa kabar ?. Sudah lama kita tak jumpa, jangan kan jumpa untuk saling bertukar kabarpun sudah tidak. Mungkin kamu akan bertanya untuk apa aku menulis ini ? untuk mencuri perhatianmu? Tentu saja tidak sama sekali. Hanya karena rindu, Mungkin dalam hari harimu setidaknya kamu ingat bahwa aku yang pernah kamu buat tertawa dan juga menangis. Aku masih ingat kala itu , Seberapa banyak aku tersenyum karnamu dan seberapa hebat pertengkaran kita hingga akhirnya aku bahkan kamu menangis. Dan aku cukup merasakannya. ** Tahun 2013 aku pergi meninggalkan Kota tercintaku Bandung menuju Ibu Kota dari Jawa tengah, Semarang. Pergi merantau ke kota orang dan berada jauh dari keluarga maupun teman-teman bukan hal yang mudah, seringkali rindu ini terlalu berat untuk dirasakan. Aku memutuskan pergi, hanyalah untuk menyusun masa depanku, demi sebuah cita-c...

Karena kau,

Tidakkah seberapa tahu, Akibatnya atas lalu yang pernah kau ciptakan. Hingga akhirnya menjadi seperti saat ini. Merekalah yang menjadi dampaknya. Walaupun belum tentu berniat. Hati ini lebih dulu menutup pintunya. Sebelum ada tanya "apa kabar kamu hari ini".