Aku tahu ini salah.
Bukan tentang hati kita.
Tetapi jarak di antara kita yang tidak memungkinkan salah satunya untuk menghampiri.
Tidak mungkin?
Aku tahu itu pasti terjadi.
Kita tidak akan menjadi tua bersama di antara kursi yang bersebelahan.
Jangan pernah bicara tentang masa depan.
Aku takut.
Karena aku tahu apa yang akan terjadi.
Biarkan hari-hari kita seperti ini.
Tetaplah menjadi hari ini untuk setiap harinya.
Karena sebenarnya aku tidak punya arah
Aku tidak punya arah.
“… dan pada akhirnya dia memutuskan berlari bukan untuk menghampiri namun dia memilih pergi, tidak menyakiti melainkan memilih untuk memantaskan diri. Hingga akhirnya nanti dia akan kembali untuk memiliki. Ternyata semuanya hampir sempurna. Hanya saja kamu tidak sabar menanti, dan memilih berhenti untuk mencintai.”
Comments
Post a Comment