Bumi yang kita kenal bulat ternyata masih saja banyak perdebatan dengan penyataan bumi itu datar.
Langit yang identik berwarna biru saat cerah ternyata bisa saja terlihat abu walaupun cuaca sedang tidak mau hujan.
Begitu pula dengan sebuah pertemuan yang tidak selamanya untuk menyatukan,
Walaupun terlihat dekat tapi nyatanya ada alasan yang lebih baik diselesaikan saja pertemuan itu.
Bumi cuma satu, kita berpijak diatasnya dan dibawah langit.
Bisa saja kelak dipertemukan lagi olehnya.
Tapi sekarang, aku pamit yah.
Disini aku tidak melihat ada yang sedang di perjuangkan.
Menciptakan sebuah pertemuan - pertemuan dalam satu waktu pun enggan.
Biarkan alam yang mempertemukan kita lagi jika dia mau,
Jika tidak, pertemuan kemarin kita cukupkan yah.
“… dan pada akhirnya dia memutuskan berlari bukan untuk menghampiri namun dia memilih pergi, tidak menyakiti melainkan memilih untuk memantaskan diri. Hingga akhirnya nanti dia akan kembali untuk memiliki. Ternyata semuanya hampir sempurna. Hanya saja kamu tidak sabar menanti, dan memilih berhenti untuk mencintai.”
Comments
Post a Comment