Skip to main content

ya... sia-sia

hahahahaha aku tertawa pada ruang waktu yang aku jadikan andalan
aku tertawa kepada seluruh alam ini yang aku bayangkan akan membantuku
aku pikir ini apa,
kau sangka ini bagaimana,
bodoh..
membiarkan harapan terlepas begitu saja, tak mampu tuk menjaganya
membiarkan sejuta rencana berguguran tanpa sebab
mungkin kalau buku ya sudah usang
kalaupun itu panggung sandiwara seakan dibiarkan tanpa penari dan tanpa skenario
ya sia sia lah jadinya...
kemana saja kau selama ini ?
mana ruang waktu yang di janjikan?
mana bunga yang kau katakan akan kau berikan padaku nanti
halaaaaaah, omong kosong!!!
berucaplah sesuka mu
bertingkahlah semaumu 
seolah hanya kamu yang mampu menggerakan layangan
ditarik terus di ulur lagi eh di tarik lagi eeeeh di ulur lagi
jangan salahkan aku akan tingkah laku pada akhirnya
jangan salahkan apapun ketika ada yang menyerah
tidak kah kau memiliki timbangan untuk mempertimbangkan masa lalumu dengan ku?
tidak kah kau memiliki sebuah cermin untuk berkaca siapa kau dan siapa aku dan siapa kita?
yahhh,,, yah,,,, terlambat.
sudah sia sia semuanya
sudah bukan waktunya lagi mengumpulkan serpihan kenangan
dan bukan waktunya lagi menyusun lembaran cerita yang pernah dibuat
hahahahha tertawalah jika itu membuat kau senang
tertawakan saja semua apa yang telah kau buat 
bahagialah bersama kebahagiaanmu



Comments

Popular posts from this blog

Hampir saja sempurna

“… dan pada akhirnya dia memutuskan berlari bukan untuk menghampiri namun dia memilih pergi, tidak menyakiti melainkan memilih untuk memantaskan diri. Hingga akhirnya nanti dia akan kembali untuk memiliki. Ternyata semuanya hampir sempurna. Hanya saja kamu tidak sabar menanti, dan memilih berhenti untuk mencintai.”

kaulah arti cinta

Dalam kedinginan jiwaku Kau hadir mendekap erat dengan pelukan Dalam kesendirianku Kau isi dengan kemesraan Dalam kegalauan jiwaku tulusmu menghiburku Dalam kesepian malamku Kau hadir mengisi mimpiku Saat aku terjatuh Kau sedia menopangku Saat ku rapuh Kau mampu menuntunku Dan disaat aku terpuruk Kau hadir dengan penuh keyakinan memberikan semangat Tiada kata yang terindah untuk mu Karna kaulah arti dari sebuah cinta

Beranikan Diri Melangkah Kedepan Meninggalkan yang Melukai

Semakin bertambah usia biasanya semakin bertambah pelik kehidupan yang dijalani. Dilema menentukan masa depan ditentukan pada saat menjalani prosesnya. Sedikit yang menyadari bahwa proses sangat mempengaruhi sebuah hasil. Dalam proses tidak semuanya dapat dilalui dengan mulus, hambatan pasti banyak dari segala faktor. Terkadang terlalu banyak mendengarkan omongan orang membuat diri kita enggan melanjutkan proses yang sudah di rencanakan. Bahkan hingga prestasi yang sudah kita ciptakan bisa saja tidak membuat kita bangga dengan banyaknya kontroversi. Beratnya menjalani proses memerlukan dukungan dari segala pihak selain keluarga salah satunya orang lain yang kita anggap istimewa, bagaimana kalau seandainya ditinggalkan pada masa berat menghadapi proses tersebut? Ya, tentu saja kehilangan support system itu sangat menyulitkan. Jadi bagaimana caranya untuk tetap bisa menjalani proses dengan hasil yang sesuai dengan rencana? 1. Berikan penolakkan dalam diri Kita tidak bisa mema...