Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2014

penantian tanpa akhir

seorang pria dihadapkan dengan seorang wanita yang setelah sekian lama menjadi pendengar baiknya menjadi pengingat waktunya menjadi pewarna di harinya pria itu tahu apa yang dia rasakan kepada wanita dihadapannya tapi dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan  wanita itu hanya memberi senyuman tanpa kepastian mereka tahu apa yang sebenarnya ada dalam pikiran mereka itu adalah sama tapi mereka pun sadar apa yang mereka takuti mereka menginginkan kebahagiaan dan keindahan pada akhirnya tapi hanyalah waktu yang mereka andalkan  mungkin jawaban ada pada saatnya ketika waktu yang menentukan ketika keyakinan itu datang resah pun menghantui ketika harapan itu ada tak di pungkiri rasa takut yang menghambat apakah ketika mereka berlari berlawanan arah akan menemukan kepastiannya? apakah akan menemukan jawabannya ketika hanya duduk manis diam menanti semua datang secara tiba-tiba? pria itu terus meyakinkan akan perasaannya dan memberikan sebuah harapan dan ...

kamu

kamu memang memayungi disaat hujan kamu memang menyinari disaat gelap kamu memang penguji kekhawatiran nomor satu dan kamu adalah alasan untuk selalu memaafkan tapi kamu tidak pernah menjadi obat disaat luka tidak bisa menjadi batu karang yang kuat menghempas ombak tidak seperti matahari yang hanya ada satu tidak seperti mawar yang tulus membagi madunya untuk para lebah dan kamu tidak menampakkan diri tidak menyebutkan siapa tidak menyebutkan warnamu dan tidak memiliki keteguhan pertanyan tanpa jawaban terang tanpa cahaya harum tanpa bau hujan tanpa air bagaikan kehadiranmu disini saat ini dan kamu tidak tahu untuk apa ada disini.

indah,sebutlah ia ketika rasa sakit itu ada

kemarin memang indah ya.. indah yang aku katakan saat aku tidak tau bahwa ada akhir dari keindahan itu keindahan tak semua orang memaknainya sama tapi keindahan itu ternyata rasa sakit karena sakit itu adalah rasa yang sesungguhnya terjadi rasa yang jauh dari kepura puraan rasa dimana semua akhir akan memilikinya sebutlah itu indah, kebahagiaan belum berarti indah kebahagiaan penuh teki kebahagiaan penuh kepalsuan bahagia pasti akan ada akhir akhir itulah yang selalu memberikan rasa sakit. mungkin inilah buah dari kata indah yang pernah terucap saat itu ternyata salah, inilah rasa sakit ketika kebahagiaan hari kemarin telah berakhir, dan inilah yang di sebut indah saat mengetahui ternyata kemarin adalah kepura puraan saja yang aku dapatkan hanyalah waktu yang dibiarkan berlalu tanpa kesadaran ketika ternyata hati sedang dilukai,disayat dan ditusuk secara perlahan hingga akhirnya mati