Skip to main content

hilang

sepasang bayangan berubah menjadi tunggal
empat jejak sepatu kini hanya ada dua jejak sandal
hanya satu kursi yang diperlukan setiap makan malam
tidak ada alarm untuk mengingat hari hari penting lagi
tidak ada lingkaran mereh di kalender
hilangnya suara gerungan knalpot setiap sore
hilangnya deringan telepon genggap setiap waktu
setiap figura menjadi kosong
terpaksa untuk menyimpan album foto jauh dari jangkauan
coretan pena yang biasanya memenuhi setiap halaman buku mendadak terhenti
ruas jemari kembali kosong
terpaksa untuk tak lagi bisa bersandar
uang saku habis terpakai untuk membeli tissue
berat badan mendadak ideal
tak ada yang memberatkan rangkulan tangan di bahu
semuanya sudah hilang dan kembali seperti semula ketika seseorang berdiri sendiri
ketika seseorang itu sebelumnya tidak tahu bahwa akhirnya akan kehilangan



Comments

Popular posts from this blog

Hampir saja sempurna

“… dan pada akhirnya dia memutuskan berlari bukan untuk menghampiri namun dia memilih pergi, tidak menyakiti melainkan memilih untuk memantaskan diri. Hingga akhirnya nanti dia akan kembali untuk memiliki. Ternyata semuanya hampir sempurna. Hanya saja kamu tidak sabar menanti, dan memilih berhenti untuk mencintai.”

kaulah arti cinta

Dalam kedinginan jiwaku Kau hadir mendekap erat dengan pelukan Dalam kesendirianku Kau isi dengan kemesraan Dalam kegalauan jiwaku tulusmu menghiburku Dalam kesepian malamku Kau hadir mengisi mimpiku Saat aku terjatuh Kau sedia menopangku Saat ku rapuh Kau mampu menuntunku Dan disaat aku terpuruk Kau hadir dengan penuh keyakinan memberikan semangat Tiada kata yang terindah untuk mu Karna kaulah arti dari sebuah cinta

Beranikan Diri Melangkah Kedepan Meninggalkan yang Melukai

Semakin bertambah usia biasanya semakin bertambah pelik kehidupan yang dijalani. Dilema menentukan masa depan ditentukan pada saat menjalani prosesnya. Sedikit yang menyadari bahwa proses sangat mempengaruhi sebuah hasil. Dalam proses tidak semuanya dapat dilalui dengan mulus, hambatan pasti banyak dari segala faktor. Terkadang terlalu banyak mendengarkan omongan orang membuat diri kita enggan melanjutkan proses yang sudah di rencanakan. Bahkan hingga prestasi yang sudah kita ciptakan bisa saja tidak membuat kita bangga dengan banyaknya kontroversi. Beratnya menjalani proses memerlukan dukungan dari segala pihak selain keluarga salah satunya orang lain yang kita anggap istimewa, bagaimana kalau seandainya ditinggalkan pada masa berat menghadapi proses tersebut? Ya, tentu saja kehilangan support system itu sangat menyulitkan. Jadi bagaimana caranya untuk tetap bisa menjalani proses dengan hasil yang sesuai dengan rencana? 1. Berikan penolakkan dalam diri Kita tidak bisa mema...